Sobat Agro, pada artikel ini Agronusa.id ingin share tentang bagaimana mengolah buah salak menjadi berbagai produk turunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Secara umum, buah salak yang dijual langsung sebagai default atau raw product tetap memiliki segmen pasar positif namun alangkah baiknya kita sebagai entrepreneur tidak berhenti berinovasi untuk selalu produktif menghasilkan beragam produk berkualitas. Tujuan utamanya tentu produk tersebut bisa terserap oleh pasar domestik maupun pasar internasional (ekspor).
Mengolah buah salak menjadi berbagai olahan atau kuliner unik bisa mendatangkan cuan untuk Sobat Agro dan bahkan omsetnya bisa mencapai belasan juta rupiah loh per bulannya! Buah salak identik dengan rasanya yang manis asam dan bertekstur mengkal. Kulitnya yang kaku, tajam dan bersisik kadang membuat tangan terluka. Bisa jadi inilah salah satu penyebab terkadang malas untuk makan salak walaupun rasanya manis dan banyak manfaat dari rutin konsumsi buah salak.
Agronusa.id hanya akan membahas tentang kuliner asinan buah salak pada artikel ini, karena berbagai olahan salak lainnya seperti aneka roti, cake, pudding, brownies akan dibahas pada artikel terpisah. Nah, siapa nih Sobat Agro yang hobinya makan asinan buah? rasanya yang segar, manis dan asam bisa jadi mood booster saat kita rehat diantara padatnya jadwal aktivitas setiap hari.
Asinan buah salak secara sederhana bisa diolah berdasarkan resep asinan buah lain namun yang membedakan adalah hasil akhir (rasa) dari asinan tersebut. Apabila Sobat Agro sudah terbiasa membuat asinan buah jambu atau kedondong misalnya, boleh resepnya dicoba untuk varian buah salak. Lebih menarik lagi, kandungan bahan baku dan resepnya pun bisa dimodifikasi (misalnya ditambahkan cuka), pastinya dengan adanya modifikasi tersebut akan menambah unik rasa asinan buah salak.
Lalu setelah asinan buah selesai dibuat, kita bisa menggunakan kemasan kertas tahan air sebagai wadahnya dan diberikan label untuk mulai diuji kualitasnya serta dipasarkan. Jangan lupa mendaftarkan asinan buah salak yang kita produksi ke BPOM untuk mendapatkan ijin edar dan memulai aktivitas bisnis kita melalui berbagai kanal pemasaran baik secara daring (online) mupun luring (offline). Kita berhitung secara sederhana saja, jika 1 pack asinan buah salak dijual Rp. 10.000 maka untuk meraih omset Rp. 15.000.000 dalam sebulan sudah bisa diukur harus terjual berapa pack. Bisnis ini bisa dimulai berdasarkan pesanan atau biasa juga disebut On Demand/Open PO, ketika bisnisnya sudah berkembang dan jumlah pelanggan tetap bertambah maka produksi setiap hari pun sudah harus dikerjakan agar dapat memenuhi permintaan pasar.
Lebih lanjut lagi, jika produk asinan buah salak hasil kreasi Sobat Agro ingin dijual untuk pasar internasional maka standar produknya pun harus sesuai dengan requirement yang dirilis oleh negara tujuan ekspor. Nilai jual produk untuk pasar internasional pun bisa lebih tinggi dan peluang ekspor produk-produk olahan buah salak sangat terbuka lebar terutama untuk negara-negara di Asia Tenggara, Asia Timur dan Asia Barat.
Menjadi wirausahawan (entrepreneur) adalah pilihan tepat bagi kita yang ingin maju serta berkembang tanpa menunggu kesempatan datang, karena pada dasarnya kesempatan tersebut bisa kita upayakan dengan cara yang baik dan benar. Untuk Sobat Agro yang ingin berbisnis buah salak boleh langsung mendaftar jadi Reseller Agronusa, karena kesempatan untuk meraih kesuksesan dalam berbagai hal tidak ada batasan usia. Siapapun yang ingin berhasil maka mulailah melangkah, karena hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
——————————
Ditulis oleh : Rosita
Disunting oleh : G2X